Diberdayakan oleh Blogger.

Gabung Yukk

anakgaring On Senin, 22 Oktober 2012

'Agar hati - hati, pesan dari KAPOLRES MATARAM, tolong sebarkan sms ini ke semua orang. Ini kejadian nyata dan jangan diremehkan. Mereka mencari korban sebanyak 400 orang tua, muda maupun anak - anak untuk mengambil alat - alat dalam anggota tubuh manusia. ciri - ciri orang tersebut memakai mobil Av*nza DH 1857, Motor Satri* hitam DH 1011, motor Rev* merah DH 3838, Mi* merah pengendaranya bertato penuh badan. Ciri - cirinya yang sangat menonjol adalah tato kawat duri'

Sms diatas tersebar kurang lebih 2 minggu (10/12) yang lalu di lombok NTB. Percaya atau tidak? berawal dari sebuah SMS diatas, 5 orang telah meninggal , dianiaya secara sadis oleh warga setempat. 5 orang tersebut di curigai sebagai pelaku penculikan.

sebelumnya mari kita analisis sms diatas,
pertama, Kapolres mataram telah memberikan peryataan TIDAK pernah membuat sms tersebut.
kedua, jika memang benar Kapolres yang membuat sms ini, informasi seperti ( mencari 400 org, memburu organ dalam, bertato merah, jenis motor) kemungkinan besar didapat dari PELAKU PENCULIKAN yang tertangkap, dan polisi melakukan introgasi terhadap pelaku. Pertanyaannya, PERNAHKAH PIHAK KEPOLISIAN MENGELUARKAN PERNYATAAN AWAL TELAH MENANGKAP SEORANG PENCULIK?? TIDAK PERNAH.


ketiga, tentang Plat nomor. DH adalah plat nomor daerah NTT. Berarti kita bisa berasumsi smua mobil dan motor diatas dibawa dari NTT.tentu  suatu hal yang sangat bodoh bila ada penculik yang membawa kendaraan untuk menculik dari tempat asal mereka, karena itu tentu akan mengudang perhatian masyarakat dan pihak kepolisian sehingga mereka akan mudah dilacak dan tertangkap.

ketiga analisis diatas cukup membuktikan bahwa sms tersebut palsu dan kurang masuk akal. Lantas kenapa bisa jatuh korban sampai 5 orang?

jawabannya, sms diatas dengan cepat tersebar di masyarakat Lombok sehingga menimbulkan isu yang meresahkan warga. warga yang resah melahirkan rasa ketidakamanan sekaligus khawatir karena bisa jadi keluarga mereka jadi korban penculikan selanjutnya. terutama, rasa ketidakamanan terhadap orang asing/ orang baru.

opini masyarakat pun terbentuk, 'waspada terhadap orang asing/baru', 'segera temukan penculiknya, dan Singkirkan'. akibatnya, sebuah provokasi yang kecil sekalipun akan langsung membuncahkan kemarahan masyarakat. masyarakat yang sudah marah dan 'sebel' akhirnya tanpa kroscek terlebih dahulu main hakim sendiri terhadap orang - orang yang baru terduga sebagai penculik.

polisi sendiri belum berani memastikan korban yang lima itu benar - benar pelaku penculikan, dan kemungkinan besar salah sasaran. jika benar salah sasaran, alangkah tidak adilnya negara ini, negara yang terkenal dengan etika ketimurannya, hanya gara - gara sebuah sms berubah menjadi etika hukum rimba. Menelan mentah - mentah informasi yang berasal dari antah berantah dan entah pengirimnya siapa.

Namun, ada satu pertanyaan untuk pihak kepolisian? tentu tidak terlalu sulit untuk mencari dari mana sumber pertama sms tersebut dengan melihat siapa pengirim pertama. itu adalah pekerjaan yang tidak terlalu sulit. tapi mengapa polisi belum menemukan pelaku ?
apakah ini hanya sekedar pengalihan isu di Lombok terkait PILKADA NTB yang telah dekat? apakah ini hanya strategi dari orang - orang politik demi sebuah kepentingan.

memang kita tidak boleh membuat asumsi - asumsi yang tidak jelas dan ngawur. Tapi faktanya, sms itu telah menewaskan 5 orang , SMS KEMATIAN.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments