Blog Garing

http://imthelittlemissfit.files.wordpress.com

Kakakku orang yang Istimewa. Dilahirkan penuh dengan berkah. Kaya dengan bakat alami. Bermandikan kebijaksanaan. Mempunyai kecerdasan yang tinggi. Naluri yang tajam.

Hei itu tidak berlebihan. Bagaimana tidak, saat umur 2 tahun ia telah fasih berbahasa arab. Saat ini ia sedang menuntut ilmu di Mekkah, tepatnya Sekolah Tinggi Assolatiyah Mekkah Al-Mukarromah. Dari TK sampai Sekolah Tinggi, ia selalu peringkat pertama. Meskipun 'tidak' belajar. Sangat jarang kuliah ia belajar (baca :membuka buku). Bakat alami telah menjadikannya nomor satu. Bakat alami yang telah ada sejak proses penciptaan.

Fasih berbahasa arab formal maupun pasaran, Ilmu Nahwu syarep diluar kepala, ilmu arut, berbahasa inggris, matematika, kedokteran, ilmu mobil, ilmu listrik, dan masih banyak lagi. Semua itu ia kuasai dalam sekejap, tanpa perlu banyak belajar. Sekarang ia menjadi pengajar di Assolatiyah Mekkah. Satu dari sedikit orang indonesia yang bisa dipercaya menjadi pengajar disana. 

Dalam kehidupan sosial, ia tak pernah ketinggalan. Selalu menolong sesama, membantu teman dalam kesulitan, menyelesaikan berbagai masalah, selalu dapat diandalkan, peduli, bijaksana. Semua gelar itu disabetnya.

Hei itu tidak berlebihan. Bagaimana tidak, aku saja sampai menganggap ia lebih bijaksana dari ayahku. Padahal asal kau tahu saja, kebijaksanaan ayahku melebihi siapapun.

Kemudian aku berpikir, dari mana kecerdasan dan kebijaksanaan itu berasal? darimana bakat alami yang luar biasa itu berasal?

Kuceritakan kau tentang ibuku, Ibuku adalah wanita yang paling peduli terhadap sesama, istilah 'memberi' tertempel padanya. Memberi makan anak yatim, memberi pekerjaan orang lain, memberi tempat tinggal orang lain dan memberi memberi yang tak terhitung jumlahnya.

Aku kerap bilang pada ibuku, mengapa ibu terlalu baik dan peduli kepada orang lain?. Ia telah menjahati kita, mengapa ibu masih baik dan peduli kepadanya?. "Kita harus berbuat baik dan peduli pada orang lain, meskipun ia telah jahati kita," jawabnya.

Kuceritakan kau tentang ayahku, ayahku orang yang cerdas dan pemikirannya simpel. "serahkan semuanya kepada Allah swt," ucapnya. Ia dapat membuat sya'ir sekejap mata, ilmu arut telah ia kuasai. Tokoh Agama, No Politics.

.....................................................................................................
Kemudian aku tersadar darimana semua itu berasal.
Sifat baik (ayahku + ibuku) = Kakakku. Sungguh penciptaan yang luar biasa!

Dan hal yang paling menyebalkan adalah ketika Aku tidak mendapatkan bakat alami yang luar biasa itu. Dalam menuntut ilmu aku harus bersusah payah belajar mengerti sesuatu, harus menguras otak lebih dalam, berpikir lebih intens. Try and errors. Aku tak memiliki bakat alami itu.

Dalam kehidupan sosial, Aku harus bersusah payah belajar berkomunikasi dengan baik, harus belajar bagaimana peduli sesama, melakukan banyak kesalahan sosial, mengumpulkan puing - puing pelajaran, susah payah merangkainya menjadi satu, bersusah payah lagi membuatnya menjadi kebiasaan. Try and error. Aku sadar tak memiliki bakat alami itu.

[Cipratan sifat baik (ayahku + ibuku)] = Aku.

Tapi tak apalah, aku tetap beryukur. Bersyukur punya kakak seperti itu. Memberi banyak inspirasi. Ditahun 2014 ini ia berencana menikah. Maaf telah membuat anda kecewa karena ia sudah punya calon...hehehe

Ia akan menjadi Ulama Besar di Lombok, bahkan Indonesia. Aku tak pernah ragu soal hal ini.
My Brother L 453 R (Lalu Ahmad Syarqawi Ramdhani).