Diberdayakan oleh Blogger.

Gabung Yukk

Archive for 2011

BERANI BERPIKIR BESAR

Selasa, 19 Juli 2011
Posted by anakgaring
Pelajar memiliki beragam pola pikir, tetapi  kebanyakan pelajar berpikiran ‘sekolah untuk bekerja,bekerja untuk mencari uang’. Tahu nggak pola pikir seperti ini akan mengakibatkan banyak kerugian bagi diri sendiri dan menghambat kemajuan Negara loe .
Pengen tahu kenapa? Alasannya karena :
-          Berpikiran seperti ini tidak akan menambah lapangan kerja, padahal negeri ini kan lagi butuh banyak lapangan kerja.
-          Berpotensi sebagai pengangguran karena tidak semua tenaga kerja bisa di tampung. Mau loe jadi sarjana pengangguran..he..he..peace!
-          Bergantung kepada instansi atau perusahaan tempat mereka bekerja. Mandiri donk!!hehe
-          Menghasilkan uang hanya saat bekerja. Kalau sakit ya tidak menghasilkan uang. Tidak menghasilkan uang, tidak ada uang. Anak istri mau makan apa? Nah lo.

Mazhab Ahlussunnah Waljama’ah Anutan Organisasi Nahdlatul Wathan

Senin, 18 Juli 2011
Posted by anakgaring
1. Penggali Dan Perumusan Aqidah Ahlussummah Wal Jama’ah
Aqikah atau I’tiqad nabi saw dan para sahbat termaktub dalam Al-qur’an dan sunnah rasul secara terpencar, tidak tersusun secara rapi dan teratur, I’tiqad itu kemudian dihimpun dan di rumuskan oleh ulama’ besar di bi bidang aqidah, yaitu imam abul hasan’ Ali Al-asy’ari. Ulama’ besar ini di lahirkan dikota basrah iraq pada tahun 260 H/ 837 m dan wafat di kota itu juga pada tahun 324 h/935 M dalam usia 64 tahun. Karena I’tiqad ahlussunnah wal jama’ah ini di himpun dan dirumuskan oleh imam abul hasan’Ali Al-asy’ari’ maka ada yang menyebut kaum ahlussunnah waljama’ah dengan ‘Al-asy’irah”, jama’ dari “Asy’ari”, yaitu pengikut-pengikut imam abul hasan ‘Ali Al-Asy’ari. Dan ada juga perkataan “sunni” yang merupakan singkatan dari Ahlussunnah wal jama’ah serta orang-orang disebut “sunniyin”.
Adapun tokoh kedua dari I’tiqad Ahlussunnah wal jama’ah adalah abu manshur ‘Al-maturidi. I’tiqadnya sama atau hampir sama dengan I’tiqad imam abul hasan ‘Ali Al-Asy’ari. Baliau lahir di desa maturid

HUJAN

Selasa, 04 Januari 2011
Posted by anakgaring
OLEH : MAILISA DIAN UTAMI

Hujan . . . . .
Iris semua pilu dengan belatimu
Biar semua penat hilang melayang
Enyahkan pekat yang menyelubungi jiwa
Dengan gemercik kehidupan
Dan jika kau tak mampu
Bawalah aku !
Dan biarkan belatimu menyatu dengan relung hatiku
Bawalah aku !

BINTANG

Posted by anakgaring
Bintangku….
Kau bawa seluruh yang kupunya ke langitmu
Tanpa perduli serpihan beling disekitarku
Menancap tajam di tamanku
Bersamamu adalah impian…
Tapi semua hanya kesia-siaan
Keberadaanmu tak ayalnya bagai cahaya
Yang hanya bisa kulihat
Tapi tak bisa kumiliki
Semuanya terasa semu….
Aku ingin…

SEBUAH MOZAIK YANG HILANG

Posted by anakgaring
Oleh :Supardi Media


Aku tak pernah berpikir bahwa perjuanganku selama ini, usaha kerasku untuk sekedar mendapat bekal buat menopang hidup di kemudian hari akan segera berakhir hari ini. Aku tak sanggup membayangkan bagaimana hancurnya hati kedua orang tuaku di sana jika mereka mengetahui apa yang terjadi denganku.
Langkahku tidak lagi penuh semangat seperti beberapa hari yang lalu, ketika menaiki satu demi satu anak tangga yang akan membawaku ke lantai dua gedung megah berlantai empat ini. Aku bahkan merasakan, tiap langkahku seperti hitungan detik yang tersisa bagi orang-orang yang sekarat, yang telah ditunggu sang pencabut nyawa. Aku tidak ingin melebihkan, tapi inilah untuk pertama kalinya aku diserang rasa takut yang luar biasa. Ketakutan akan mimpi-mimpiku yang tak akan pernah menjadi kenyataan, ketakutan akan harapan orang-orang yang kucintai yang tidak bisa aku penuhi dan ketakutan akan perjuangan mereka yang akhirnya akan menjadi sia-sia.

IMAH dan MIMPI

Posted by anakgaring
Pada Malam Kesembilan
Oleh : Ramli

Dua wanita muda itu terbatuk-batuk, mata mereka memerah dan terasa perih. Asap dari tungku mengepul mengisi ruang dapur. Salah seorang dari mereka terlihat sibuk dengan perapian itu, ia kibas-kibaskan sebuah anyaman bambu selebar dua telapak tangannya. Lalu api menjilat-jilati bagian bawah panic berisi air di atas tungku itu. Nafas Imah tak lagi sesak, asap-asap itu berlalu tergerus angin pagi yang masih terasa segar di luar. Sedangkan seorang lagi, Niah, wanita yang lebih muda dari Imah kembali sibuk dengan bagian kerjanya.
Beberapa ikat kacang panjang dipotong-potong Niah di atas sebuah landasan kayu. Dan Imah masih di depan tugku. Ruang dapur yang sempit menjadi semakin panas, butir-butir keringat mengalir di pelipis

Gadis Buruk Rupa Itu Aku

Posted by anakgaring
Oleh: Saimah



Hari demi hari yang kulalui, tak pernah seindah angan. Selalu saja hinaan dan cemoohan yang ku dapat. Jangankan di sekolah, di rumah saja, aku harus mendengarkan kata-kata yang menusuk telinga. Salah ataupun tidak yang kulakukan, bentakan akan s’lalu ku terima. Aku tidak tau mengapa mereka memperlakukan aku seperti itu. Aku hanya ingin menjadi teman yang baik bagi mereka. Tapi, mereka seolah-olah jijik melihatku. Aku…….
“Dasar cewek buruk rupa, tidak punya muka, ngapain kamu duduk disini. Disini tempat cewek-cewek cantik, bukan tempat cewek seperti kamu. Pergi sana, bikin orang enek aja,” Siska tiba-tiba sudah di depanku.
“ini kan kantin sekolah, siapa aja boleh ke sini, masak aku nggak boleh.” Belaku.
“ Sudah berani ngelawan ya. DAsar tikus comberan.”