Diberdayakan oleh Blogger.

Gabung Yukk

Archive for 08/01/2013 - 09/01/2013

(garing) Dia menjawab pertanyaanku Tentang Rukuk

Sabtu, 24 Agustus 2013
Posted by anakgaring

(garing) - Gerakan-gerakan shalat, pada dasarnya sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan ketenangan jiwa. Tapi dari kesekian gerakan shalat, udah lama aku bertanya dalam hati, bertanya kepada-Nya apa manfaat rukuk bagi tubuh.

Rukuk? Apa gunanya? Seperti sesuatu yang sia - sia. Tak ada gunanya. Namun, Dia menjawab pertanyaanku. Iyaa, Dia menjawabnya dengan cara yang luar biasa. 

Saat aku dalam keadaan sangat lelah. Membawa beban seberat 15 kilogram. Ditengah - tengah rute bukit penyesalan menuju puncak rinjani. Orang - orang menyebutnya bukit penyesalan. Karena banyak pendaki merasa menyesal telah memilih mendakinya. Setelah menanjaki satu bukit, banyak pendaki mengira mereka akan sampai. Tapi, dibaliknya ada bukit lagi, ada bukit lagi, dan ada bukit lagi. Kau akan melalui bukit ini jika berangkat dari pelawangan sembalun.

Lalu, dalam keadaan seperti itu, aku mencoba mengambil posisi rukuk. Dan waaaooww, dadaku yang sebelumnya sesak terasa plong, jantungku menjadi leluasa memompa darah, otakku yang sebelumnya pening terasa normal kembali. Sekitar 3 menit aku berada pada posisi ini, rasa lelah dan letih seakan tercabut seketika. What the great of rukuk!.

Akhirnya, aku berhasil menaklukkan puncak gunung rinjani. Sekaligus membayar lunas ambisiku mendirikan shalat fajar disana, di daratan tertinggi NTB, 3726 mdpl (meter diatas permukaan laut). Tepat dihari kemerdekaan indonesia, 17 agustus .


Jika kau berada disana, kau akan merasakan rasa nasionalime mu berada pada puncak tertinggi, serasa baru merdeka. Tepat pukul 06.30,para pendaki penakluk puncak rinjani mengibarkan bendera merah putih, menyanyikan lagu indonesia raya, bersama - sama. Di sambut cahaya sunrise. Membuat bulu kuduk merinding.
trek menuju puncak berpasir dan berbatu, trek yang membuat asa meloncat dari tubuh
capek terbayar lunas, sungguh sangat - sangat indah, indah kebersamaan, indah pemandangan, dan indah hati
Bangsa ini sungguh menakjubkan. Alhamdulillah.
17 agustus 2013 / 10 syawal 1434 H.

Nih, Rahasia Agar Selalu Beruntung

Rabu, 14 Agustus 2013
Posted by anakgaring
Apakah keberuntungan dan kesialan sudah suratan takdir? Adakah cara agar kita selalu jadi orang yang beruntung? Untuk mengetahui jawabannya, kita lihat penelitian berikut.
 
Dua sisi paradoks kehidupan ini rupanya menarik minat ilmuwan. Mengapa ada orang yang (merasa) selalu beruntung, sementara sebaliknya ada yang sial dan sial lagi? Professor Richard Wiseman dari University of Hertfordshire Inggris, mencoba meneliti hal-hal yang membedakan orang-orang beruntung dengan yang sial. Proyek penelitannya disebut: The Luck Project.
 

Metode penelitiannya sebagai berikut:
 
Wiseman merekrut sekelompok orang yang merasa hidupnya selalu untung, dan sekelompok lain yang hidupnya selalu sial. Memang kesannya seperti main-main, bagaimana mungkin keberuntungan bisa diteliti. Namun ternyata memang orang yang beruntung bertindak berbeda dengan mereka yang sial.
 
Dalam salah satu sesi The Luck Project ini, Wiseman memberikan tugas untuk menghitung berapa jumlah foto dalam koran yang dibagikan kepada 2 kelompok tadi. Orang-orang dari kelompok sial memerlukan waktu rata-rata 2 menit untuk menyelesaikan tugas ini. Sementara mereka dari kelompok si Untung hanya perlu beberapa detik saja! Lho kok bisa?
 
Ya, karena sebelumnya pada halaman ke-2, Wiseman telah meletakkan tulisan yang tidak kecil berbunyi "Berhenti menghitung sekarang! ada 43 gambar di koran ini". Kelompol sial melewatkan tulisan ini ketika asyik menghitung gambar.
 
Bahkan, lebih iseng lagi, di tengah-tengah koran, Wiseman menaruh pesan lain yang bunyinya: "Berhenti menghitung sekarang dan beritahu ke peneliti Anda menemukan ini, dan menangkan $250!". Lagi-lagi kelompok sial melewatkan pesan tadi! Memang benar-benar sial.
 
Singkatnya, dari penelitian yang diklaimnya "scientific" ini, Wiseman menemukan 4 faktor yang membedakan mereka yang beruntung dari yang sial:

 
1. Sikap terhadap peluang
 
Orang beruntung ternyata memang lebih terbuka terhadap peluang. Mereka lebih peka terhadap adanya peluang, pandai menciptakan peluang, dan bertindak ketika peluang datang.
 
Ternyata orang-orang yang beruntung memiliki sikap yang lebih rileks dan terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru. Mereka lebih terbuka terhadap interaksi dengan orang-orang yang baru dikenal, dan menciptakan jaringan-jaringan sosial baru. Orang yang sial lebih tegang sehingga tertutup terhadap kemungkinan-kemungkinan baru.
 
Warren Buffet/apollokidz.com

Sebagai contoh, ketika Barnett Helzberg seorang pemilik toko permata di New York hendak menjual toko permatanya, tanpa disengaja sewaktu berjalan di depan Plaza Hotel, dia mendengar seorang wanita memanggil pria di sebelahnya: "Mr. Buffet!" Hanya kejadian sekilas yang mungkin akan dilewatkan kebanyakan orang yang kurang beruntung. Tapi Helzber berpikir lain, ia berpikir jika pria di sebelahnya ternyata adalah Warren Buffet, salah seorang investor terbesar di Amerika, maka dia berpeluang menawarkan jaringan toko permatanya.
 
Maka Helzberg segera menyapa pria di sebelahnya, dan betul ternyata dia adalah Warren Buffet. Perkenalan pun terjadi dan Helzberg yang sebelumnya sama sekali tidak mengenal Warren Buffet, berhasil menawarkan bisnisnya secara langsung kepada Buffet, face to face. Setahun kemudian, Buffet setuju membeli jaringan toko permata milik Helzberg. Betul-betul beruntung.

 
2. Menggunakan intuisi dalam membuat keputusan
 
Orang yang beruntung ternyata lebih mengandalkan intuisi daripada logika. Keputusan-keputusan penting yang dilakukan oleh orang beruntung ternyata sebagian besar dilakukan atas dasar bisikan "hati nurani" (intuisi) daripada hasil otak-atik angka yang canggih.
 

Angka-angka akan sangat membantu, tapi final decision umumnya dari "gut feeling". Yang barangkali sulit bagi orang yang sial adalah, bisikan hati nurani tadi akan sulit kita dengar jika otak kita pusing dengan penalaran yang tak berkesudahan.
 
Makanya orang beruntung umumnya memiliki metoda untuk mempertajam intuisi mereka, misalnya melalui meditasi yang teratur. Pada kondisi mental yang tenang, dan pikiran yang jernih, intuisi akan lebih mudah diakses. Dan makin sering digunakan, intuisi kita juga akan semakin tajam.

 
3. Selalu berharap kebaikan akan datang
 
Orang yang beruntung ternyata selalu ge-er terhadap kehidupan. Selalu berprasangka baik bahwa kebaikan akan datang kepadanya. Dengan sikap mental yang demikian, mereka lebih tahan terhadap ujian yang menimpa mereka, dan akan lebih positif dalam berinteraksi dengan orang lain.
 
Coba saja lakukan tes sendiri secara sederhana. Tanya orang sukses yang kamu kenal, bagaimana prospek bisnis ke depan. Pasti mereka akan menceritakan optimisme dan harapan.

 
4. Mengubah hal yang buruk menjadi baik
 
Orang-orang beruntung sangat pandai menghadapi situasi buruk dan merubahnya menjadi kebaikan. Bagi mereka, setiap situasi selalu ada sisi baiknya.
 
Dalam salah satu tesnya Prof Wiseman meminta para relawan untuk membayangkan sedang pergi ke bank, dan tiba-tiba bank tersebut diserbu kawanan perampok bersenjata.
 

Reaksi orang dari kelompok sial umunya adalah: "Wah sial bener ada di tengah-tengah perampokan begitu". Sementara reaksi orang beruntung, misalnya adalah: "Untung saya ada di sana, saya bisa menuliskan pengalaman saya untuk media dan dapat duit".
 
Apapun situasinya, orang yang beruntung pokoknya untung terus. Mereka dengan cepat mampu beradaptasi dengan situasi buruk dan merubahnya menjadi keberuntungan.

 
=====


Sekarang, bagaimana kita menyikapi kesimpulan Richard Wiseman? 4 faktor di atas adalah kunci untuk mendapatkan keberuntungan. Intinya adalah: memiliki rasa syukur dan selalu berpikir positif.
 
Dengan terus memupuk rasa syukur dan berpikir positif, hati kita menjadi 'ringan' dan hasilnya: memancarkan aura positif yang mendatangkan banyak kebaikan bagi kita.
 
Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung...
 


Sumber

Memahami makhlus halus dengan ilmu fisika

Fenomena mahluk halus selalu menarik dibicarakan. Masalah ini diterangkan dalam berbagai sisi keilmuan, menurut agama hingga sains.

Percaya akan keberadaan mahluk halus memang wajib, namun menyikapi dengan logika sehingga menempatkan mahluk gaib bukan sebagai kultus yang mesti ditakuti, diberi 'makan' atau dikerematkan. Dengan memahami konsep mahluk halus secara ilmu pengetahuan mungkin akan membuat kita lebih berani dan tidak takut berlebihan. 

Ilustrasi hantu


Nah, menurut hukum fisika setidaknya ada 3 teori tentang mahluk halus, yakni:


1. Hukum kekekalan energi
 Albert Einstein, sang legenda ilmu fisika pernah membuktikan bahwa segala bentuk energi di alam semesta adalah bersifat konstan. Artinya, energi tidak bisa diciptakan atau dihancurkan. Tahukah kalian, bahwa si dalam diri setiap manusia yang hidup terdapat energi listrik yang memungkinkan jantung tetap berdetak, otak tetap bekerja dan kita tetap bisa bernapas.

Nah ketika manusia mati, energi yang ada dalam tubuhnya tentu saja harus berubah ke bentuk yang lain. Teori yang paling masuk akal adalah energi tersebut kembali ke alam semesta, nah energi elektromagnetis dari manusia mati inilah yang pada konsentrasi tertentu bisa terlihat dalam bentuk-bentuk tertentu. Dan tentu saja kadang masih mengandung materi atau sifat-sifat dari asalnya. Sehingga sering kita mendengar orang-orang seolah melihat sosok orang yang telah meninggal.



2. Hukum Coloumb
 Mahluk halus menyimpan energi elektromagnetis negatif (-), sedangkan seperti yang kita tahu, bahwa planet bumi juga mengandung muatan (-). Dan berdasar hukum Coulomb, kita tahu bahwa muatan yang senama bersifat tolak menolak, sedangkan muatan yang berbeda akan saling menarik. Nah karena itulah mahluk halus bersifat saling menolak dengan bumi dan muncullah teori bahwa mahluk halus tidak menapak bumi dikarenakan gaya tersebut.



3. Hukum panjang gelombang
 Vic Tandy, pakar elektronika dan komputer dari Universitas Coventry mengatakan penglihatan terhadap obyek mahluk halus dipengaruhi oleh gelombang suara infrasonic, atau suara dengan gelombang sangat lemah dan tidak bisa ditangkap oleh telinga manusia. Namun jika terjadi dalam intensitas yang cukup besar, manusia yang peka akan bisa merasakannya.

Ada fakta menarik secara sains soal mahluk halus, seperti misalnya yang dilansir NASA mendukung teori Vic Tandi bahwa mata manusia bereaksi terhadap gelombang nada rendah. Pada panjang gelombang 18 Hertz bola mata manusia mulai bergetar dan sering memunculkan obyek asing yang sering diterjemahkan sebagai mahluk halus.














































Sumber:

(garing) Cara menanamkan ide/pikiran ke otak orang

Sabtu, 03 Agustus 2013
Posted by anakgaring

(garing)>>Sebenarnya, setiap otak manusia itu mempunyai sisi kriminal,,aku menyebutnya kriminaloid. Ini bukan istilah ilmiah yaa, istilah buatanku saja, agar terdengar ilmiah dan gampang nyebutnya. .hehe .Dosis kriminaloid pada otak seseorang kadarnya beda - beda. Misalnya,Seorang pencuri tingkat desa kadar kriminaloidnya lebih sedikit dari pada pencuri tingkat kabupaten. 
 
Lalu, apa hubungannya kriminaloid dengan judul diatas?
Tentu ada, kita dapat manfaatin kadar kriminaloid ini untuk nanemin ide kita di otak orang lain tanpa disadari oleh orang tersebut.
 
Lantar bagaimana caranya?
Pada dasarnya, kriminaloid ini adalah rasa selalu ingin melawan. Entah itu melawan apa yang diperintahkan terhadapnya, atau melawan sebuah ide atau argumen atau gagasan.
Misalnya nih, ada mobil lewat, aku bilang mobil itu bagus, pasti temen didekatku punya kecendrungan ngelawan gagasan itu, dan bilang 'mobil itu nggak bagus'. Padahal emang bagus, walaupun kadarnya sangat kecil.
 
Udah ngerti kan maksudku?
Jadi, untuk nanemin ide di otak orang lain, caranya berusaha bilang ke orang tersebut bertolak belakang dengan ide yang mau kita tanem. Atau istilahnya, beradu argumen.
Contohnya nih, ada temen kita jarang sholat, karena nganggep sholat itu nggak penting. Lantas, kita pengen nanemin ide kita yang bilang 'sholat itu penting'.
 
Memulai percakapannya kira - kira seperti ini:
1. Setelah gue pikir - pikir, ternyata sholat itu nggak penting ya, kawan?
> lantas, otak kriminalx berusaha ngelawan itu, ide yg tertanem di otakx jadi 'sholat itu penting'.
 
2. Biarpun shalat salah satu rukun islam, apa hebatnya?
>ide yg tertanam oleh otak kriminalx 'sholat itu hebat, salah satu rukun islam'.
 
3. Malessnyaa gue sholat. Ngapain kita capek - capek sholat, kan enakan tidur, main - main ke mall, main game?
>ide tertanam 'sholat mesti rajin'
 
4. Emang loq nggak sholat, kita nggak bakalan masuk surga? Siapa bilang? Benerkan?? Bener apa benar??
 
Oya,,trakhir. Biar lebih cepat tertanem. Usahakan kita selevel dengan penerima ide. Maksudnya, dia pake dasi, kita pake dasi, dia pake sepatu, kita pake sepatu, dia bicara pelan, kita hrus bicara pelan. Biar sinkron gituu.
 
Cukup sekian tips nya :) . .,

Don't jugje someone from 'gosip'

Posted by anakgaring


Banyak orang, mungkin trmasuk aku, menilai seseorang hanya dengan gosip yang beredar tentang dirinya.
 
Bagaimana tidak, bisa dibilang setiap hari beribu ribu informasi gosip masuk d otak kita. Entah itu gosip dari acara gosip d TV, yang belakang ini banyak muncul, atau dari temen - temen kampus, atau kantor. 

Sebenernya yang paling demen bergosip nih ibu pkk, tp kbetulan aku nggak brtemen ama mereka, jadi nggak pernah denger mereka bergosip.
pada akhirnya, otak kita menjadi terbiasa dengan berita gosip, dan lama kelamaan mengira gosip adalah fakta. Slanjutnya secara tidak sadar, kita nih menjudje seseorang dengan entengnya hanya dengan gosip yang beredar. Tanpa konfirmasi ke orangnya terlebih dahulu.
 
Dan yang lebih menyedihkan lagi nih, aku kerap dapet judgement seseorang atau banyak orang, hanya karena gosip yang beredar tentang diriku. Kalau sudah begini nih, yang paling rugi adalah aku, korban gosip.

 
Tapi biarin aja laah. Udah takdirr aku kalii, kerap di gosipin kayak gitu.
Yang penting saran buat temen-temen nih. Don't judge someone from the gosip! ngerugiin banget.. ,