Diberdayakan oleh Blogger.

Gabung Yukk

anakgaring On Jumat, 02 November 2012

Salah satu kebiasaan buruk dari yang terburuk orang indonesia adalah kebiasaan membuang sampah di kali/sungai. Hal ini menjadi kebiasaan yang turun temurun dan sangat sulit diberantas.
Liat saja keadaan kali - kali yang ada di indonesia, semua rata - rata kotor, bau, dan banyak sampah.


Tua, muda, kakek, nenek, tidak terkecuali menganggap kali sebagai TPA ( Tempah Pembuangan Akhir). Padahal imbasnya akan ke mereka juga. Tidak jarang kita melihat seseorang menenteng kertas kresek besar, isi full sampah, kemudian dengan cuek melemparnya ke kali. Tanpa rasa
berdosa. Kemudian ngeloyor pergi. Dan seringkali tempat sampah yg yang tersedia berada tidak jauh dari mereka, tapi tetap saja memilih membuang di kali.

meskipun plank 'jangan buang sampah' bertebaran dibantaran sungai. tapi seolah - olah semua orang jadi buta huruf, tak bisa membaca. Sungai kotor, yang disalahkan pemerintah. Yang kerap buang sampah siapa?

Saat air luapan sungai pada bersilaturrahmi ke rumah warga, banjir maksudnya. Barulah semua merasakan dampaknya. Dan yang paling sibuk setelah itu adalah pemerintah. Bantuan telat datang sebentar saja, kontan semua mengelu-elukan pemerintah tidak becus menganggulangi bencana.

Ini bukan berarti saya membela pemerintah, tapi ayolah kawan, jika kita menghujat habis para koruptor yang merugikan negara berpuluh - puluh bahkan ratusan milyar. Mengapa kita tidak menghujat juga oknum-oknum yang membuang sampah sembarangan, apalagi buangnya disungai.
Toh juga sama - sama merugikan negara, jangan salah banjir akibat buang sampah sembarangan mengakibatkan kerugian negara berpuluh - puluh milyar juga.

Dan telah jadi tradisi setiap tahun, banjir jadi tradisi karena masyarakat tidak menghilangkan tradisi mereka buang sampah dikali. Epilognya, jika kita mendukung penuh KPK dalam pemberantasan korupsi, mengapa kita tidak mendukung program pemerintah dalam memberantas oknum-oknum pembuang sampah di sungai?? Adilkan??

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments