anakgaring
On Sabtu, 24 Agustus 2013
(garing) - Gerakan-gerakan shalat,
pada dasarnya sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan ketenangan jiwa. Tapi
dari kesekian gerakan shalat, udah lama aku bertanya dalam hati, bertanya
kepada-Nya apa manfaat rukuk bagi tubuh.
Rukuk? Apa gunanya?
Seperti sesuatu yang sia - sia. Tak ada gunanya. Namun, Dia menjawab
pertanyaanku. Iyaa, Dia menjawabnya dengan cara yang luar biasa.
Saat aku dalam keadaan sangat
lelah. Membawa beban seberat 15 kilogram. Ditengah - tengah rute bukit
penyesalan menuju puncak rinjani. Orang - orang menyebutnya bukit penyesalan.
Karena banyak pendaki merasa menyesal telah memilih mendakinya. Setelah
menanjaki satu bukit, banyak pendaki mengira mereka akan sampai. Tapi,
dibaliknya ada bukit lagi, ada bukit lagi, dan ada bukit lagi. Kau akan melalui
bukit ini jika berangkat dari pelawangan sembalun.
Lalu, dalam keadaan
seperti itu, aku mencoba mengambil posisi rukuk. Dan waaaooww, dadaku yang
sebelumnya sesak terasa plong, jantungku menjadi leluasa memompa darah, otakku
yang sebelumnya pening terasa normal kembali. Sekitar 3 menit aku berada pada
posisi ini, rasa lelah dan letih seakan tercabut seketika. What the great of
rukuk!.
Akhirnya, aku berhasil
menaklukkan puncak gunung rinjani. Sekaligus membayar lunas ambisiku mendirikan
shalat fajar disana, di daratan tertinggi NTB, 3726 mdpl
(meter diatas permukaan laut). Tepat dihari kemerdekaan indonesia, 17 agustus .
Jika kau berada disana,
kau akan merasakan rasa nasionalime mu berada pada puncak tertinggi, serasa
baru merdeka. Tepat pukul 06.30,para pendaki penakluk puncak rinjani mengibarkan
bendera merah putih, menyanyikan lagu indonesia raya, bersama - sama. Di sambut
cahaya sunrise. Membuat bulu kuduk merinding.
trek menuju puncak berpasir dan berbatu, trek yang membuat asa meloncat dari tubuh |
capek terbayar lunas, sungguh sangat - sangat indah, indah kebersamaan, indah pemandangan, dan indah hati |
Bangsa ini sungguh
menakjubkan. Alhamdulillah.
17 agustus 2013 / 10 syawal 1434 H.